Sukseskan Misi Dagang, Khofifah Ajak Organisasi Keagamaan Berkolaborasi
RadarTimur.id, Ternate- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengajak organisasi keagamaan untuk berkolaborasi dalam menyukseskan misi dagang antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Provinsi Maluku Utara (Malut).
Ajakan mantan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) selama 20 tahun ini, disampaikan pada agenda silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Gubernur Malut Sherly Tjoanda dan jajarannya beserta para pengurus organisasi keagamaan dari Pengurus Wilayah (PW) NU Malut, Muslimat NU, Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Pemuda (GP) Ansor Malut, Aisyiyah Muhammadiyah Malut, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara (Unutara) dan Rektor IAIN Ternate, di Royal Resto, Selasa (13/3/2025).
Khofifah mengatakan, kunjungannya ke Malut sudah yang ketiga kalinya. Kali ini, berkaitan dengan misi dagang provinsi yang dipimpinnya.
Agar misi itu dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dirinya, berharap ada kolaborasi semua unsur termasuk dari organisasi-organisasi keagamaan.
“Misi dagang ini akan kita terus tingkatkan. Semua harus berkolaborasi. Seluruh stakeholder termasuk Muslimat NU Provinsi Maluku Utara,” tutur dia.
Sementara Gubernur Sherly berharap, dalam momentum silaturrahim itu dapat dipupuk suasana kekeluargaan, menjaga kedamaian, dan membangun kebersamaan di atas bingka kemanusiaan.
“Puasa mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai toleransi diatas kebhinekaan. Semua itu harus terpelihara demi menatap masa depan Maluku Utara,” ujar dia.
Sebagaimana diketahui, program misi dagang perdana berlangsung di Hotel Bella, Kota Ternate Rabu (12/3/2025), melibatkan 100 pengusaha dari Provinsi Malut dan 55 pelaku usaha dari Jatim.
Sesuai data yang tercofer semenjak Presiden Prabowo dilantik hingga kemarin Pukul 13.45 WIT, total transaksi sudah mencapai Rp 503.471.000. Jatim membeli komoditas Malut senilai Rp 271.660.800, sedangkan Jatim menjual komoditasnya ke Malut senilai Rp 231.881.420.
Adapun komoditas yang menjadi incaran Jatim di Malut didominasi produk perikanan dan pertanian, yakni cumi, ikan tengiri, layur beku, rumput laut, fillet dori dan udang vaname. Termasuk kopra, arang tempurung, buah pala dan produk hasil bumi lainnya.
Sedangkan Jatim menjual komoditas seperti daging ayam, bebek, minyak goreng, dan bahan bangunan. Termasuk rokok, beras, benih tanaman dan komoditas fashion.(redaksi)
Tinggalkan Balasan