BBM Subsidi Berlimpah, Nelayan Butuh Suplier

RadarTimur.id – Sebuah ironi kembali terjadi di Kabupaten Pulau Morotai. Setelah sempat menggelar demonstrasi karena kelangkaan BBM, para nelayan kini menghadapi masalah baru yaitu stok BBM subsidi berlimpah, tapi tak bisa mereka beli.

Ketua DPRD Pulau Morotai, Muhammad Rizki, turun langsung menelusuri persoalan ini. Ia mengecek SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) di SKPT Daeo Majiko, Sabtu (10/5/2025), dan mendapati bahwa kelangkaan BBM yang sebelumnya dikeluhkan ternyata sudah tidak terjadi lagi.

“Menurut Bambang petugas SPBN minyak sudah masuk sejak tanggal 9 Mei kemarin, ada 20 ton stok yang tersedia,” ujar pria yang akrab di sapa Rizki ini, lewat rilis yang dilayangkan pada media ini, Senin (12/5/2025).

Namun anehnya, tidak ada satu pun nelayan yang datang membeli. Bukan karena tidak tahu, tapi karena tidak mampu secara finansial. Menurut dia, para nelayan lebih memilih agar BBM dapat disediakan oleh suplier karena fleksibilitas pembayaran.

“Di SPBN tidak bisa hutang, harus tunai. Sedangkan kami kadang baru bisa bayar setelah hasil tangkapan dijual,” lanjut dia.

Selain soal pembayaran, faktor waktu juga jadi kendala besar. Nelayan biasanya baru kembali dari laut larut malam, sementara SPBN hanya buka di jam operasional tertentu.

Mendengar semua keluhan itu, Ketua DPRD berjanji akan menindaklanjuti dengan memanggil pihak-pihak terkait, “Kita akan bahas bersama anggota dewan lainnya. Ini harus dicarikan jalan tengah, karena menyangkut mata pencaharian masyarakat,” tegas Rizki.

Sebagaimana diketahui, suplayer bagi nelayan di Morotai adalah penunjang bagi mereka. Pihak suplayer biasanya menyediakan BBM, alat tangkap hingga perbekalan bagi nelayan yang hendak melaut. Hasil tangkapannya dijual ke suplayer dan dipotong dengan barang-barang yang diberikan sebelumnya kepada nelayan.(ksm)