Afgan, Bayangan Sang Ayah di Balik Kemenangan di Ring Tinju Gubernur Cup
Reporter: Kasim Bungan
Editor: Muhammad Rizal
Ternate, Sabtu malam, 12 Juli 2025, aula Duafa Center Ternate riuh oleh sorak sorai penonton. Di atas ring, dua petinju remaja saling jual beli pukulan. Namun malam itu, sorotan tertuju pada satu nama, Afgan Kharie. Usianya baru 14 tahun, tapi keberanian dan teknik yang ditunjukkannya membuat banyak mata terpukau.
Siswa kelas 2 SMP asal Desa Daruba, Pulau Morotai ini berhasil mengalahkan lawannya dari Halmahera Barat, Sergio, dalam pertandingan tinju kategori remaja di ajang Open Tournament Gubernur Cup Maluku Utara. Bagi Afgan, kemenangan ini bukan sekadar medali atau piala. Ini adalah bukti kerja keras dan perjuangan panjang yang telah ia tempuh sejak masih duduk di bangku SD.
“Alhamdulillah, saya senang dan bangga bisa menang. Ini hasil latihan keras dan dukungan dari pelatih, orang tua, dan teman-teman di Morotai,” ujarnya dengan senyum lebar, keringat masih mengucur dari wajahnya usai turun dari ring.
Afgan bukan nama baru di gelanggang tinju pelajar di Maluku Utara. Tahun 2022, saat usianya masih 11 tahun dan duduk di kelas 6 SD, sudah berani tampil di Walikota Cup Ternate. Saat itu, berhasil meraih posisi runner-up, prestasi yang cukup mengesankan untuk anak seusianya.
“Itu pengalaman pertama saya ikut turnamen besar. Walaupun belum menang, tapi saya jadi tahu gimana rasanya tanding beneran. Itu yang bikin saya makin semangat latihan,” kenangnya sambil duduk bersama pelatih dan rekan-rekannya dari Morotai.
Minatnya pada tinju muncul bukan dari sekolah, melainkan dari rumah. Sejak kelas 4 SD, Afgan sudah sering ikut menonton latihan kakaknya di sasana kampung. Lama-lama, rasa penasaran berubah jadi tekad. Mulai latihan secara rutin dan menunjukkan bakat yang luar biasa.
Salah satu sosok yang paling berjasa dalam membentuk karakter dan kemampuan Afgan adalah mendiang ayahnya, yang juga sempat menjadi pelatih tinju lokal di Morotai.
“Yang paling berjasa itu almarhum papa saya. Dia yang pertama kali ngajarin saya dasar-dasar tinju. Sekarang saya lanjut latihan sama pelatih-pelatih di sasana, tapi semangat dari papa itu yang nggak pernah hilang,” kata Afgan pelan.
Meski masih sangat muda, Afgan sudah memiliki mimpi besar, ingin membawa nama Morotai ke kancah nasional, bahkan internasional.
“Saya ingin jadi petinju nasional, bahkan kalau bisa sampai ke luar negeri. Saya juga mau bawa nama Morotai supaya orang tahu kalau dari pulau kecil juga bisa lahir petinju hebat,” ujarnya penuh semangat.
Keikutsertaan Afgan di Gubernur Cup Malut menjadi salah satu bukti bahwa pembinaan atlet muda di daerah terpencil seperti Morotai terus berjalan. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Utara sendiri berharap ajang ini dapat menjadi ruang bagi atlet-atlet muda daerah untuk unjuk gigi sekaligus menjadi titik awal untuk karier profesional mereka.
Sementara itu, di sudut tribun, pelatih dan rekan-rekan Afgan tampak sibuk memberi ucapan selamat. Malam itu, ring tinju di Ternate bukan hanya menjadi ajang adu pukulan, tapi juga tempat lahirnya mimpi besar dari seorang remaja kecil yang membawa harapan besar dari ujung utara Maluku Utara.(*)
Tinggalkan Balasan