Polemik Stadion GKR, Ketua Askab PSSI Taliabu Minta Cari Solusi Bersama
RadarTimur.id, Sanana – Polemik terkait status kepemilikan Stadion Gelora Kie Raha (GKR) antara Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mendapat sorotan serius dari Ketua Askab PSSI Pulau Taliabu, Mislan Syarif.
Menurut Mislan, Stadion GKR merupakan simbol sekaligus pusat perkembangan sepakbola di Maluku Utara sehingga polemik tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut.
Dia mendorong Pemkot Ternate dan Pemkab Halbar untuk segera duduk bersama mencari solusi terbaik yang adil dan berorientasi pada kemajuan olahraga daerah.
“Stadion Gelora Kie Raha adalah simbol sepakbola Maluku Utara. Polemik ini jangan dibiarkan berlarut. Kami mendorong Pemkot Ternate dan Pemkab Halbar segera mencari solusi terbaik demi masa depan sepakbola Maluku Utara,” tegas Mislan dalam keterangannya, Selasa (19/8/2025).
Diriya juga menilai kehadiran Malut United sebagai klub profesional membawa dampak positif yang besar bagi pembinaan sepakbola, khususnya usia dini. Menurutnya, kerja sama Malut United dengan Benfica yang hampir rampung menjadi peluang emas bagi anak-anak Maluku Utara untuk berkembang melalui jalur akademi.
“Malut United datang dengan visi besar. Tahun depan, akademi usia 8–12 tahun mulai dijalankan. Ini bukan hal kecil,” jelasnya.
Mislan mengapresiasi sikap manajemen Malut United yang tetap fokus membangun sepakbola meski di tengah polemik kepemilikan aset stadion.
Kata dia, semua pihak harus memberi dukungan agar pembinaan sepakbola di daerah terus berjalan.
“Kami mendukung penuh langkah Malut United. Mereka hadir bukan untuk kepentingan lain, tapi membangun masa depan sepakbola Maluku Utara. Semua pihak seharusnya mendukung dan mencari solusi terbaik,” tambahnya.
Politisi yang juga anggota DPRD Provinsi Maluku Utara itu berharap, wacana pemindahan home base Malut United ke daerah lain tidak sampai terjadi.
“Ayo kita cari solusi yang terbaik. Malut United harus tetap bermarkas di Stadion Gelora Kie Raha sebagai lambang kebanggaan torang samua Maluku Utara,” pungkasnya.(*)
Tinggalkan Balasan