radartimur.id

Dari Informasi ke Transformasi

Selasa, 2 September 2025

Salim Taib: Aktivis, Intelektual dan Kandidat Ketua PW IKA PMII Malut

RadarTimur.id, Ternate – Perjalanan panjang Salim Taib di dunia pergerakan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan pendidikan menjadikannya salah satu sosok penting dalam peta aktivisme di Maluku Utara.

Bermula dari dorongan Ustadz Jamil Hasan, seorang guru di Madrasah Aliyah Alkhairaat Tobelo, kiprahnya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berkembang hingga ke level nasional.

Bahkan kini, menyatakan sikap politik untuk maju sebagai calon Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Alumni PMII (PW IKA PMII) Maluku Utara (Malut) pada Musyawarah Wilayah (Muswil) IV yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat ini.

Salim lahir di Wasileo, Kecamatan Maba Utara, Halmahera Timur, pada 24 Juni 1978. Setelah menempuh pendidikan di SD Negeri Wasileo, MTs, dan MA Alkhairaat Tobelo, dirinya melanjutkan studi ke IAIN Ternate pada 1997. Sejak awal kuliah, aktif di PMII dan mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) di Sulamadaha.

Dari sana, jenjang kepemimpinannya terus menanjak. Mulai dari Ketua Rayon Pendidikan Agama Islam (PAIl) di 1998, Sekretaris Komisariat IAIN Ternate 1999–2000, salah satu Wakil Ketua Cabang PMII Ternate, hingga akhirnya memimpin PC PMII Ternate periode 2021–2022.

Dedikasi itu berlanjut di tingkat nasional ketika dipercaya sebagai Wakil Ketua PB PMII pada era kepemimpinan Malik Haramain. Dirinya juga dikenal konsisten membangun basis kader, bahkan pada kepemimpinannya sebagai Ketua PC PMII Ternate, membeli sebuah rumah di Toloko, Kota Ternate, untuk dijadikan sekretariat. Ini simbol kecintaannya terhadap organisasi.

Di luar PMII, kiprahnya tercatat di Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Menjabat sebagai Ketua GP Ansor Halmahera Timur (Haltim) selama 2 periode dari 2005-2007 sampai dengan 2007-2010.

Di level Ansor Wilayah Malut dirinya mejabat sebagai ketua dari 2010 hingga 2020. Jabatan terakhir di GP Ansor sebagai Wasekjen dan Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi Utara (Sulut) dan Malut.

Selain aktif di organisasi, Salim turut membangun pendidikan di Malut dengan mendirikan yayasan yang menaungi empat madrasah serta ikut menggagas berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara (Unutara) yang mulai beroperasi pada 2021.

Kepeduliannya terhadap SDM lokal juga dituangkan lewat tulisan. Ratusan artikel opini dan tiga buku berjudul Wacana Negeri Repot, Nalar Bunyi (demokrasi politik dan sosial) dan Demokrasi Pilatu telah dipublis.

Kini, menjelang Muswil IV IKA PMII Malut, Salim menegaskan niatnya mereposisi organisasi alumni ini dari sekadar ruang nostalgia menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring, memproduksi gagasan, dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

“IKA PMII harus menjadi laboratorium gagasan, bukan sekadar forum silaturahmi. Distribusi kader juga harus adil, berbasis loyalitas dan kontribusi, bukan pragmatisme,” tegasnya, Jumat (29/8/2025), seraya menegaskan kesiapannya untuk ikut dalam bursa pencalonan Ketua pada Muswil IKA PMII Malut IV.

Dukungan moral mulai berdatangan dari lintas generasi alumni yang menginginkan perubahan di tubuh IKA PMII Malut. Dengan rekam jejak panjang sebagai aktivis, intelektual, pendidik, dan penulis, banyak pihak menilai Salim memiliki kapasitas dan integritas untuk membawa organisasi ini ke arah yang lebih progresif.

“Muswil IV nanti akan menjadi momentum penting bagi Salim Taib bertarung sebagai ketua wilayah dan juga bagi masa depan konsolidasi alumni PMII di Malut,” timpal salah satu pengurus Wilayah IKA PMII Malut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini