radartimur.id

Dari Informasi ke Transformasi

Selasa, 2 September 2025

Kepala BPIP K.H. Yudian Wahyudi Kunjungi Halut, Tekankan Penguatan Nilai Pancasila

RadarTimur.id, Halut- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP-RI), K.H. Yudian Wahyudi, bersama jajaran melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Jumat (29/8/2025). Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Halut, E.J. Papilaya, bersama unsur Forkopimda di lobi Kantor Bupati.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten III Setda Provinsi Malut Asrul Gailea, Deputi I BPIP Drs. Ir. Prakoso, M.M., Dandim 1508/Tobelo Letkol Inf. Alex Donald M.L. Gaol, Kapolres Halut AKBP Erlichson Pasaribu, Kajari Halut Bambang Sunoto, Ketua PN Tobelo R. Muhammad Syakrani, Wakil Ketua I DPRD Halut Ingrit Paparang, para pimpinan OPD, purna Paskibraka 2025, serta sejumlah undangan lainnya.

Sekda Halut, E.J. Papilaya, menyampaikan rasa bangga atas kunjungan Kepala BPIP RI tersebut. Dia menegaskan bahwa filosofi Hibualamo yang dianut masyarakat Halut sejalan dengan nilai Pancasila.

“Hibualamo artinya rumah kita bersama. Tidak ada perbedaan di antara kita. Nilai ini mengandung kasih sayang dan cinta kasih yang juga merupakan bagian dari nilai universal Pancasila,” tutur Papilaya.

Dalam arahannya, Kepala BPIP K.H. Yudian Wahyudi menjelaskan pentingnya penguatan ideologi Pancasila, termasuk sejarah penggunaan salam Pancasila yang diperkenalkan oleh Presiden Soekarno.

“Salam Pancasila bermakna menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai tanggung jawab kita bersama sebagai anak bangsa. BPIP adalah salah satu lembaga yang menggunakan salam ini,” jelas Yudian.

Dia juga menyinggung buku karyanya berjudul Mengapa Kemerdekaan Indonesia Terbaik dan Terhebat di Muka Bumi, yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan keajaiban sejarah karena berhasil diproklamasikan di tengah Perang Dunia II.

“Di tengah penjajahan dan keterbatasan, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan. Itu bisa terjadi karena bangsa Indonesia bersatu,” ujarnya.

Menurut Yudian, ada empat “mukjizat” politik yang harus terus dikumandangkan, yakni Sumpah Pemuda, Lagu Indonesia Raya, Pancasila sebagai ideologi pemersatu, dan Proklamasi Kemerdekaan.(kro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini