Gerakan Peduli Rakyat Halsel Ancam Kepung DPP PDI-P, Desak Pemecatan Masdar Mansur
RadarTimur.id, Jakarta – Aroma perlawanan mulai menyeruak dari barisan pemuda dan mahasiswa Halmahera Selatan (Halsel) yang tergabung dalam Gerakan Peduli Rakyat Halsel se-Jabodetabek. Mereka melontarkan ultimatum keras kepada Dewan Kehormatan serta DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang hingga kini bungkam soal skandal politik Masdar Mansur, anggota DPRD Halsel dari Fraksi PDI-P.
Pemicunya adalah unggahan Masdar di akun Facebook pribadinya yang menulis kalimat bernada kasar, “Yang mau DPR di bubarkan itu orang GOBLOK (K-nya 10).” Postingan itu viral lantaran muncul di tengah riuh aksi unjuk rasa DPR RI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Koordinator Gerakan, Sayuti Melik S, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam dan memastikan aksi massa besar-besaran akan digelar di depan Kantor DPP PDI-P, Jakarta, pekan depan.
“Di Gorontalo, DPP sigap memecat Wahyudin Moridu karena ucapannya yang memalukan publik. Namun di Halmahera Selatan, kasus Masdar Mansur yang jelas-jelas mempermalukan DPRD justru dibiarkan. Ada standar ganda yang tidak bisa ditolerir,” tegas Malik, Sabtu (20/9/2025).
Mantan Ketua Umum PC PMII Halsel 2023–2024 itu bahkan menyebut klarifikasi Masdar, yang menyalahkan calon istrinya sebagai pelaku unggahan, sebagai bentuk “kedunguan politik” dan penghinaan terhadap akal sehat rakyat Halsel. Bukti tangkapan layar yang beredar, katanya, justru memperlihatkan kebohongan publik.
Lebih jauh, Malik menuding PDI-P pusat maupun daerah terkesan menutup mata, “Pembiaran ini sama saja dengan melegitimasi politik kebohongan. Bagaimana mungkin partai sebesar PDI-P yang selalu bicara integritas dan disiplin kader, justru membiarkan kadernya mempermainkan publik di Halmahera Selatan?” ujarnya tajam.
Menurutnya Gerakan Peduli Rakyat Halsel atas kasus Masdar bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan noda serius yang merusak citra DPRD Halsel sekaligus memperburuk wajah PDI-P di mata rakyat.
“Kami akan turun ke DPP untuk mendesak pemecatan Masdar. Jika tidak ada langkah konkret, rakyat Halsel akan menilai PDI-P hanya berani tegas di Gorontalo, tapi tutup mata terhadap kebobrokan di Halmahera Selatan,” pungkas Malik.
Aksi tersebut rencananya akan menggandeng mahasiswa dan pemuda Halsel di Jabodetabek, sebagai wujud solidaritas menjaga kehormatan politik daerah dari praktik yang dianggap mempermalukan rakyat.(abd)
Tinggalkan Balasan