radartimur.id

Dari Informasi ke Transformasi

Sabtu, 25 Oktober 2025

Syauqul Muhibbin Dari Pesantren ke Balai Kota Blitar

RadarTimur.id – Nama Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, tengah menjadi perhatian publik Blitar di peringatan Hari Santri Nasional 2025. Sosoknya dinilai merepresentasikan wajah baru kepemimpinan santri. Sederhana, religius, namun memiliki visi modern untuk memajukan daerah.

Mas Ibin dikenal luas sebagai figur yang tumbuh dari akar tradisi pesantren. Lahir dan besar di lingkungan keluarga sederhana dan mengawali pendidikannya di MI Nurul Huda Minggirsari, kemudian melanjutkan ke MTsN 1 Kota Blitar.

Jejak pendidikannya berlanjut ke Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang. Salah satu pesantren ternama yang banyak melahirkan kader santri berprestasi di tingkat nasional.

Setelah menamatkan pendidikan menengah, Mas Ibin melanjutkan studinya ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan meraih gelar Sarjana Hukum Islam.

Di luar kegiatan akademik, Mas Ibin memperdalam ilmu agama di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, salah satu pesantren tertua di Yogyakarta. Lingkungan pesantren inilah yang menanamkan padanya nilai-nilai keikhlasan, kemandirian, dan pengabdian sosial yang kuat.

Sejak muda, Mas Ibin aktif dalam organisasi kepemudaan dan keagamaan. Pernah menjabat Wakil Sekretaris Jenderal GP Ansor, serta menjadi kader aktif Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Aktivitas organisasinya membentuk karakter kepemimpinan yang komunikatif, inklusif, dan mampu menjembatani berbagai kelompok masyarakat.

Ketika dipercaya menjabat Wali Kota Blitar periode 2025–2030, Mas Ibin membawa semangat santri dalam kepemimpinannya. Dirinya berkomitmen menghadirkan kebijakan publik yang berakar pada nilai moral dan keagamaan, namun tetap adaptif terhadap perubahan zaman.

Bagi Mas Ibin, posisi wali kota bukan sekadar jabatan administratif, melainkan ladang pengabdian. Dirinya juga kerap menyampaikan bahwa santri memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat dan bangsa.

“Santri itu bukan hanya belajar agama, tapi juga belajar tentang tanggung jawab sosial. Semangat itulah yang ingin saya implementasikan dalam memimpin Kota Blitar,” ujar Mas Ibin dalam satu kesempatan.

Dalam berbagai kebijakannya, Mas Ibin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan kalangan pesantren untuk membangun Blitar yang religius, berdaya saing, dan sejahtera.

Di tengah semarak peringatan Hari Santri Nasional 2025, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin mendapat prestasi membanggakan dengan dinobatkan sebagai salah satu dari 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 oleh Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin (FJN). Mas Ibin berada di urutan ketujuh, sejajar dengan sejumlah tokoh muda NU lainnya seperti Gus Iqdam, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, dan Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.

Kisah perjalanan Mas Ibin menjadi gambaran nyata bahwa medan perjuangan santri kini tak lagi terbatas di ruang pesantren. Dari bilik ngaji hingga ruang rapat pemerintahan, semangat khidmah dan nilai-nilai santri terus hidup dalam dirinya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berjuang tanpa kehilangan akar moralnya.

Di tengah arus politik yang kerap bising oleh kepentingan, Mas Ibin hadir dengan gaya kepemimpinan yang teduh dan menyejukkan sebuah cerminan bahwa santri, di mana pun berada, tetap membawa misi kemanusiaan dan pengabdian.(red)