Kapolda Ajak Masyarakat Tangkal Radikalisme Lewat Seni
RadarTimur, Ternate – Kepolisian Daerah Maluku Utara menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film “Sayap-Sayap Patah 2: Olivia” di Bioskop XXI Ternate, Selasa malam.
Acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi momen reflektif untuk mengenang korban terorisme sekaligus mengajak masyarakat bersatu melawan paham radikal.
Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono, hadir langsung bersama Wakapolda, Ketua Bhaygkari Daerah Malut, para pejabat utama, serta para Kapolres. Tampak pula tokoh agama, tokoh masyarakat, dan insan pers ikut menyaksikan film yang diangkat dari kisah nyata ini.
Kapolda pada kesempatan itu, mengingatkan kembali tragedi memilukan yang menjadi latar film tersebut, serangan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda tahun 2016, yang merenggut nyawa balita Intan Olivia Marbun.
“Peristiwa ini bukan hanya luka, tapi peringatan bahwa radikalisme masih nyata di sekitar kita. Saya menyaksikan langsung dampaknya karena saat itu menjabat sebagai Kabag Ops Korps Brimob Polri,” ungkap Kapolda dengan nada haru.
Pelaku penyerangan, Juhanda, merupakan mantan narapidana teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS. Film ini menggambarkan bagaimana keluarga korban dan aparat negara bertahan dan bangkit di tengah hantaman kekerasan ekstremisme.
Kapolda menekankan pentingnya pendekatan budaya dan seni dalam membumikan nilai-nilai kebangsaan, “Ini bukan sekadar tontonan. Lewat seni dan budaya, kita bisa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan cinta damai,” ujarnya.
Lanjutnya, kegiatan nobar ini merupakan bagian dari strategi Polda Malut dalam membangun kedekatan dengan masyarakat dan memperkuat benteng sosial dalam menghadapi ancaman kekerasan, intoleransi, dan radikalisme.
Melalui layar lebar, Polda Malut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak pernah lupa, terus waspada, dan bersama menjaga Indonesia tetap damai dan beradab.(ard/cal)
Tinggalkan Balasan