radartimur.id

Dari Informasi ke Transformasi

Rabu, 20 Agustus 2025

Jamaah Haji Malut Menapaki Jejak Rasullulah SAW di Madina

Jamaah Haji Kloter 17

RadarTimur.id, Madinah — Suasana haru dan kekhusyukan menyelimuti jamaah haji asal Maluku Utara yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 13, 15, dan 17 ketika menapakkan kaki di tanah suci Madinah. Agenda pertamanya, menjalani ziarah ke situs-situs di kota tersebut.

Ziarah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual mereka. Setiap jamaah menyusuri jejak kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat dengan penuh rasa takzim.

Ziarah hari pertama dilakukan oleh jamaah dari Kloter 13 pada Senin (12/5/2025). Kemudian menyusul Kloter 15 pada Rabu (14/5/2025) dan 17 sebagai rombongan terakhir dari Malut yang tiba di Tanah Suci pada Selasa (13/05/2025), melakukan ziarah pada Kamis (16/5/2025).

Jamaah Haji Kloter 13

Para jamaah didampingi petugas haji, mengunjungi beberapa tempat diantaranya Jannatul Baqi (Baqi Al-Gharqad), Masjid Ghamamah, Masjid Abu Bakar, Masjid Ali, serta Masjid Nabawi itu sendiri. Mereka tampak begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan, banyak mengajukan pertanyaan seputar situs sejarah yang mereka kunjungi.

H. Aksa Muhammad selaku Pembimbing dan didampingi Lukmanuddin Abd Rahman Ketua Kloter 15 menjelaskan bahwa Jannatul Baqi merupakan pemakaman utama di Madinah. Nama “Baqi” berasal dari kata yang berarti taman pepohonan. Di tempat ini dimakamkan lebih dari 10.000 sahabat Nabi, termasuk keluarga Rasulullah serta para istri beliau.

”Jenazah pertama yang dimakamkan di Baqi adalah Asa’ad bin Zararah dari kalangan Anshar, disusul Utsman bin Mazh’un dari kalangan Muhajirin. Termasuk di antaranya adalah sahabat Utsman bin Affan RA dan istri Nabi Muhammad SAW”, jelasnya, kepada para jamaah, dilansir dari laman malut.kemenag.go.id.Haji 2026

Jamaan Haji Kloter 15

Pada tujuan berikutnya dirinya juga menjelaskan sejarah Masjid Ghamamah. Masjid ini dibangun di tempat Rasulullah pernah melaksanakan Salat Istisqa, di mana setelah berdoa, langit mendung dan hujan pun turun.

“Kata “Ghamamah” sendiri berarti awan mendung,” tutur dia.

Jamaah dari ketiga kloter itu disaat ini tengah menanti tasyreh atau izin untuk memasuki Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW, seraya mengikuti pembinaan ibadah, sebelum bertolak ke Makkah.

“Ziarah ini diharapkan tidak hanya memperdalam pemahaman sejarah Islam, tetapi juga meningkatkan keimanan dan spiritualitas jemaah menjelang puncak ibadah haji di Tanah Suci”, pungkas Lukmanuddin.

Semoga setiap langkah mereka diridhai Allah SWT, dan seluruh rangkaian ibadah yang dijalani membawa berkah dan menjadikan mereka haji yang mabrur. Sebuah perjalanan suci yang tak hanya meninggalkan jejak di Tanah Haram, tapi juga di lubuk hati para jamaah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini