Satgas Roda Tiga Ternate Menuntut Janji yang Tak Kunjung Datang
RadarTimur.id, Ternate – Janji manis Pemerintah Kota Ternate kepada para pekerja kebersihan berujung kecewa. Pasalnyan janji akan adanya kenaikan gaji pemberian BPJS, dan surat keputusan (SK) yang disampaikan olen Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, sejak setahun lalu hingga kini tak kunjung terealisasi.
“Sudah lebih dari setahun kami menunggu. Gaji tetap sama, BPJS belum ada, SK juga belum jelas,” kata seorang anggota Satgas Roda Tiga di kawasan Ternate Tengah, Minggu (2/11/2025).
Tak hanya soal hak kerja, masalah operasional juga menambah beban mereka. Di wilayah Ternate Tengah, sekitar 30 Satgas Roda Tiga yang melayani rute Kampung Makassar hingga Toboko mengeluhkan keterlambatan distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi jatah rutin mereka setiap pekan.
“Biasanya 10 liter per minggu, tapi sering terlambat. Kadang malah tidak ada sama sekali,” kata mereka. Situasi ini, menurut para pekerja, menghambat ritme pengangkutan sampah dan kerap memaksa mereka menanggung biaya sendiri.
Lebih jauh, sejumlah Satgas mencurigai adanya penyalahgunaan distribusi BBM oleh pihak kecamatan. “Kami menduga ada permainan. Karena jatah kami dikurangi, tapi tidak ada penjelasan,” ujar seorang petugas lainnya.
Oleh karena itu pihaknya mendesak Wali Kota Ternate untuk mengevaluasi Camat Ternate Tengah dan pihak-pihak yang mengelola pasokan bahan bakar.
Persoalan lain muncul di sentra pembuangan sementara wilayah Gamalama. Di sana, tumpukan sampah kerap menggunung karena truk pengangkut dari Dinas Lingkungan Hidup sering terlambat mengosongkan bak penampungan.
Akibatnya, para pengemudi roda tiga terpaksa mengantre berjam-jam untuk menurunkan muatan.
“Kadang kami harus menunggu lama di bawah terik matahari. Ini bukan hal baru, tapi tidak pernah ada solusi,” tutur salah satu pengemudi kendaraan roda tiga pengangkut sampah.
Satgas berharap, pemerintah kota tak hanya menuntut disiplin kerja dari para petugas kebersihan, tapi juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan dan dukungan operasional mereka.
“Kami hanya ingin kejelasan. Kalau janji ditepati, kami akan bekerja lebih semangat,” kata seorang petugas di akhir percakapan.(ard)

