Rapat Distribusi Minyak Tanah Ricuh, Botol Air Terbang di Ruang DPRD
RadarTimur.id, Halut – Rapat pembahasan distribusi minyak tanah di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) yang berlangsung di Ruang Rapat Bangsaha DPRD pada Senin (16/6), mendadak ricuh dan nyaris berujung adu fisik.
Ketegangan memuncak ketika salah satu perwakilan Asosiasi Pangkalan Minyak Tanah melempar botol air mineral ke arah perwakilan dari CV. Bumi Patra Makmur selaku agen distribusi karena dianggap telah menertawakan dirinya yang sedang menyampaikan pendapat.
Lemparan tersebut sontak membuat suasana rapat memanas. Sejumlah peserta bergegas melerai, sementara para anggota DPRD tampak kewalahan menenangkan kericuhan yang terjadi di tengah forum resmi tersebut.
Insiden bermula saat Haris Suben, Koordinator Lapangan Asosiasi Pangkalan Minyak Tanah Halut, mengusulkan penghentian sementara distribusi minyak tanah karena dianggap tidak sesuai prosedur sehingga rawan konflik.
“Saya hanya minta agar distribusi dihentikan sementara demi mencari solusi bersama. Tapi saya malah ditertawakan,” ujar Haris dengan nada tinggi.
Wakil Ketua DPRD Halut, Abdilla Bailussy, akhirnya mengambil alih forum itu dan memutuskan untuk menunda rapat.
“Situasi sudah tidak memungkinkan. Kita tunda rapat ini sampai Kabag Kesra bisa hadir untuk membantu mediasi,” tegas Abdilla seraya mengimbau peserta untuk menjaga ketertiban forum.
Sebelum insiden terjadi, rapat sempat menyepakati sejumlah poin sementara, seperti pelarangan pencabutan atau penambahan pangkalan tanpa alasan yang sah. Namun, konflik kepentingan antara pangkalan dan pihak agen masih menjadi penghalang utama dalam penyelesaian masalah distribusi.
Ini merupakan kali keempat rapat serupa digelar tanpa hasil final. Para pemilik pangkalan mengaku frustrasi dan berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas.
“Kami hanya menuntut keadilan. Jangan sampai ada pangkalan yang diistimewakan sementara yang lain kelaparan pasokan,” ujar salah satu anggota asosiasi.(*)
Tinggalkan Balasan