4 Putra-Putri Terbaik Siap Harumkan Malut di Panggung Istana Merdeka
RadarTimur.id, Sofifi – Setelah melalui seleksi ketat melalui Audisi Gita Bahana Nusantara (GBN) 2025 tingkat Provinsi Maluku Utara (Malut), empat peserta terbaik akhirnya terpilih untuk ikut dalam formasi paduan suara nasional pada perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2025.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut, Abubakar Abdullah menegaskan bahwa proses seleksi berlangsung objektif tanpa intervensi pihak mana pun.
“Dinas tidak ikut campur dalam menentukan siapa yang lolos. Semua murni hasil kerja tim juri. Ini penting untuk menjaga integritas seleksi dan rasa bangga peserta,” tegasnya, Rabu (25/6/2025).
Abubakar juga menyatakan siap mendukung penuh para peserta. Biaya tiket pesawat pulang-pergi ditanggung oleh provinsi, sementara seluruh kebutuhan selama di Jakarta akan dibiayai pemerintah pusat.
Dirinya juga mengatakan, sebelum diberangkatkan, keempat wakil Malut ini akan mengikuti pelatihan daring pada 21–25 Juli sebagai persiapan awal menuju karantina nasional.
“Kami berharap mereka tampil percaya diri dan membawa nama baik Maluku Utara di pentas nasional,” ujar Abubakar menutup sambutannya.
Anggota dewan juri dari Kementerian Kebudayaan RI, Sukanty Sidharta, menyampaikan, audisi GBN 2025 diikuti oleh 25 peserta berbakat dari berbagai daerah di Malut. Peserta pun harus melewati tiga tahap seleksi ketat yakni, menyanyikan lagu wajib, membaca notasi lagu baru secara langsung, dan menampilkan interpretasi lagu dengan emosional dan teknikal yang kuat.
Setelah menyaring 10 finalis, dewan juri akhirnya menetapkan empat nama yang akan menjadi duta Malut, diantaranya:
1. Grefanni Jein D. Jaul – Sopran
2. Aprilia A.G. Manelo – Alto
3. Rifaldi Badjo – Tenor
4. Erwin Kaumur – Bas
Sukanty menyampaikan bahwa keempat peserta ini dipilih karena menunjukkan kualitas teknik, karakter suara, dan kesiapan mental yang mumpuni.
“GBN bukan sekadar ajang nyanyi. Ini adalah pembinaan karakter, nasionalisme, kedisiplinan, dan kerja sama. Mereka akan dilatih langsung oleh pelatih profesional, bahkan TNI dan Polri selama karantina di Jakarta,” ujar Sukanty.
Lanjutnya, keempat peserta akan bergabung bersama perwakilan dari 37 provinsi lain dalam pelatihan intensif mulai 1 hingga 19 Agustus 2025. Mereka dijadwalkan tampil di sejumlah panggung kehormatan, termasuk konser publik di Kota Tua Jakarta pada 9 Agustus, sebelum tampil dalam upacara kenegaraan di Istana Merdeka.
Sukanty juga menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental. “Latihan bisa mencapai sembilan jam sehari. Ini bukan hal yang ringan. Kalau tidak siap, bisa stres atau jatuh sakit. Karena itu, disiplin dan teknik vokal yang matang sangat menentukan,” tuturnya.(*)
Tinggalkan Balasan