radartimur.id

Dari Informasi ke Transformasi

Sabtu, 28 Juni 2025

32 Santri Pondok Pesantren Dafater Diwisuda, Diharapkan Jadi Ulama dan Birokrat Beriman Masa Depan

RadarTimur.id, Ternate — Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti acara wisuda santri Pondok Pesantren Darul Falah Ternate (Dafater) Maluku Utara (Malut) yang berlangsung pada Jumat 27 Juni 2025.

Sebanyak 32 santri resmi diwisuda setelah menyelesaikan pendidikan mereka di Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang telah menjadi bagian penting dari pembangunan karakter generasi muda di wilayah ini.

Acara yang digelar di pelataran pondok pesantren itu turut dihadiri oleh tokoh-tokoh agama, pejabat pemerintah, orang tua santri, serta masyarakat sekitar.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah, K.H. Achmad Dardiri, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar para santri yang diwisuda hari ini bisa menjadi bagian dari solusi bangsa ke depan.

“Mudah-mudahan para santri yang diwisuda hari ini menjadi harapan bangsa dan negara. Kami percaya, beberapa tahun ke depan akan lahir dari Maluku Utara para ulama muda serta birokrat yang beriman dan berakhlak mulia,” ujar Kiai Achmad Dardiri di hadapan ratusan hadirin.

Kiai Achmad Dardiri menekankan bahwa pesantren bukan hanya tempat belajar agama, melainkan juga wadah pembentukan karakter. Para santri tidak hanya dibekali dengan ilmu fikih, tafsir, dan hadis, tetapi juga dengan nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab, dan cinta tanah air.

“Kami ingin para alumni Darul Falah bisa menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral. Dunia saat ini membutuhkan lebih banyak sosok seperti itu,” tambahnya.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Malut, Amar Manaf, yang secara khusus memberikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Darul Falah.

Dia menilai peran para kiai, ustaz, dan ustazah sangat besar dalam membentuk karakter para santri, “Kami dari Kemenag sangat mengapresiasi para pengasuh dan pendidik di pesantren ini. Mereka telah membimbing santri dengan penuh dedikasi sehingga bisa tumbuh menjadi pribadi yang berprestasi, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ucap Amar Manaf.

Ia juga mengajak masyarakat untuk semakin terbuka dalam menyekolahkan anak-anak mereka ke pesantren.

“Menyekolahkan anak di pesantren adalah investasi terbaik bagi keluarga. Dari beberapa anak, sebaiknya ada satu yang disekolahkan ke pesantren. Ia akan menjadi penyejuk, menjadi penasehat dalam keluarga,” tuturnya.(ard)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini