Mardiah Terpilih Pimpin Fatayat NU Malut, Siap Kawal Isu Perempuan
RadarTimur.id, Ternate – Mardiah Z Hanafi resmi terpilih sebagai Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Maluku Utara dalam Konferensi Wilayah II yang digelar di MTS Dufa-Dufa, Kota Ternate, pada Jumat (9/5/ 2025).
Terpilih dari sembilan Pimpinan Cabang (PC) se-Malut, Mardiah siap membawa Fatayat NU menjadi organisasi perempuan yang lebih progresif, kuat, dan responsif terhadap isu-isu keperempuanan di daerah.
Mengusung tema “Organisasi Digdaya; Perempuan Berdaya dan Berkarya,” konferensi berlangsung penuh semangat dan komitmen untuk memberdayakan perempuan Nahdliyin.
Dalam sambutannya usai terpilih, Mardiah menyampaikan tekad untuk memajukan Fatayat ke arah yang lebih baik. Ia juga menyatakan komitmennya untuk merangkul para senior guna bersama-sama menguatkan roda organisasi.
“Saya akan menjalankan Fatayat lebih baik ke depan. Namun saya juga sangat membutuhkan dukungan dari para senior untuk terus membimbing dan mengawal jalannya organisasi,” ujarnya, Sabtu (10/5/2025).
Di bawah kepemimpinannya, Mardiah mengusung visi memperkuat kaderisasi dan fokus mengawal isu-isu perempuan yang berkembang di Maluku Utara, termasuk isu kekerasan terhadap perempuan.
“Fokus kami adalah memperbanyak kaderisasi dan merespon isu-isu perempuan secara aktif. Bila ada kasus kekerasan, Fatayat akan mengawal hingga perempuan tersebut mendapat hak dan perlindungan yang layak,” tegasnya.
Salah satu program unggulan yang akan terus dikembangkan adalah kerja sama di bidang kesehatan melalui program JKMkis. Program ini difokuskan kepada masyarakat kurang mampu, terutama ibu hamil yang membutuhkan bantuan, dan telah berjalan di empat kecamatan di Kota Ternate: Utara, Selatan, Tengah, dan Barat.
“Lewat JKMkis, kita membantu ibu hamil dari keluarga kurang mampu, bahkan secara gratis. Kita ingin memastikan tidak ada perempuan yang terpinggirkan hanya karena keterbatasan ekonomi,” pungkasnya.
Lanjut dia, dengan kepemimpinan baru ini, Fatayat NU Maluku Utara berharap bisa menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan membentuk generasi perempuan Nahdliyin yang tangguh dan berdaya.(*)
Tinggalkan Balasan